This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 25 Agustus 2016

Pancawala Larung

Wayang Wong Sriwedari

Wayang Wong Sriwedari merupakan salah satu ikon kota Surakarta yang tetap lestari hingga kini. Kesenian tradisional yang telah berumur lebih dari seabad ini tetap memiliki penggemar sendiri. Acara dimulai pukul 20.00 WIB -selesai setiap hari senin-sabtu, dengan biaya retribusi untuk VIP Rp 10.000,-, kelas I Rp 7.500,-, dan kelas II Rp 5.000,-. Dengan tema yang berbeda-beda setiap harinya.

Pancawala Larung

Pancawala Larung merupakan tema yang ditampilkan pada hari rabu tanggal 24 Agustus 2016, yang disutradarai oleh RT. Sulistyanto Dipuro B.A.

Sekilas Cerita

Di kerajaan Sawojajar para punggawa kerajaan yanag dipimpin oleh patih Dentayuda-Dentapati menghadap Prabu Surya Kumara, penguasa tertinggi di kerajaan Sawojajar. Prabu Surya Kumara jatuh cinta pada Dewi Pergiwati dan berniat untuk mempersuntingnya.
Di tepi hutan putra kerajaan Astina, Lesmana Mandrakumara sedang melakukan perjalanan bertemu Prabu Surya yang sama-sama ingin mempersunting Dewi Pergiwati, maka terjadilah perselisihan dan peperangan diantara mereka.

Pancawala bersama istrinya Dewi Pergiwati sedang menghibur diri di taman Madugondo ditemani para abdi kerajaan. Kedatangan Lesmana Mandrakumara segera membunuh Pancawala dan membawa pergi dewi Pergiwati. Perjalanan Lesmana dihentikan Prabu Surya Kumara yang ingin merebut Dewi Pergiwati.

Jasad Pancawala dilabuh (dilarung) di Begawan Swelo Ganggo untuk disempurnakan. Kemudian datanglah Bima yang segera mengambil jasad Pancawala untuk dibawa ke Amarta.
Pancawala hidup kembali dan menceritakan semua kejadian pada Sri Krisna. Datanglah Gathutkaca, Pergiwati beserta Bambang Partoatmojo membawa Lesmana dihadapan Sri Krisna. Lesmana mengakui telah membunuh Pancawala untuk mendapatkan Dewi Pergiwati, dia bersedia mendapatkan hukuman atas perbuatannya tersebut.

Kamis, 11 Agustus 2016

Kedewasaan


1.       Arti kedewasaan?

Kedewasaan itu mau belajar tidak egois, bisa bertanggung jawab atas semua tindakan, berfikir ke depan, bisa mengerti lingkungan, dan bisa mengerti mana situasi pada saat main-main/serius.
Menurut kamus webster, kedewasaan adalah suatu keadaan maju bergerak ke arah kesempurnaan. Definisi ini tidak menyebutkan preporsisi “ke” melainkan “ke arah”. Ini berarti kita takkan pernah sampai pada kesempurnaan, namun kita dapat bergerak maju ke arah itu. Dengan demikian, kematangan bukan suatu keadaan yang statis, tapi lebih merupakan suatu keadaan “menjadi” atau state of becoming.
Respon seseorang bisa jadi adalah salah satu indicator mengukur kedewasaan. Misal, setiap manusia pasti punya masalah yang berbeda-beda/mungkin sama. Dan setiap manusia punya penyikapan yang berbeda-beda terhadap  masalah yang menghampirinya. Ada yang mengeluh, mengumpat, menerima, sabar, dan bermacam-macam respon. Semuanya tergantung kepada yang memiliki masalah, ingin menyikapinya seperti apa.

Tanda-tanda Kedewasaan Pada Diri Seseorang

1.       Dia menerima dirinya sendiri
Mampu melihat, menilai dirinya secara obyektif dan realistis. Dengan demikian ia bisa memilih orang-orang yang mampu membantu mengkompensasi kelemahan dan kekurangannya. Ia pun dapat menggunakan kelebihan dan bakatnya secara efektif, dan bebas dari frustasi-frustasi yang biasa timbul karena keinginan untuk mencapai sesuatu yang sesungguhnya tidak ada dalam dirinya. Orang yang dewasa mengenal dirinya sendiri . Dr. Abraham Maslow berkata, “Orang yang dewasa ingin menjadi yang terbaik sepanjang yang dapat diusahakannya. Dalam hal ini dia tidak merasa mempunyai pesaing. 
2.       Dia menghargai orang lain
Ia dikatakan dewasa jika mampu menghargai perbedaan dan tidak mencoba membentuk orang lain berdasarkan citra dirinya sendiri.
3.       Dia menerima tanggung jawab
Orang yang sudah dewasa menerima tanggung jawab dan pembatasan-pembatasan situasi dimana ia berbuat dan berada.
4.       Dia percaya pada diri sendiri
5.       Dia sabar
Seseorang yang dewasa belajar untuk menerima kenyataan, bahwa untuk beberapa persoalan memang tidak ada penyelesaian dan pemecahan yang mudah. Dia menghargai fakta-fakta dan sabar dalam mengumpulkan informasi sebelum memberikan saran bagi suatu pemecahan masalah. Bukan saja dia sabar, tetapi juga mengetahui bahwa ada lebih dari satu rencana penyelesaian.
6.       Dia mempunyai rasa humor
Orang berpendapat bahwa tertawa itu sehat. Tetapi orang yang dewasa tidak akan menertawakan/merugikan/melukai perasaan orang lain. Dia juga tidak akan tertawa jika humor itu membuat orang lain jadi tampak bodoh. Humor merupakan bagian dari emosi yang sehat, yang memunculkan senyuman hangat dan pancaran yang manis.

Sumber

Diadaptasi dari “The Effective Psychology for Manager” oleh Mortimer R. Feinberg, Ph.D  (warmada.staff.ugm.ac.id/Life/kematangan.html)

Hal-hal yang sering kita temui menuju kedewasaan :
1)      Umur tidak bisa dijadikan tolak ukur kedewasaan seseorang (Maturity comes with experience not age)
Sebagai manusia kita terus tumbuh dan tumbuh, begitu juga umur kita yang juga terus bertambah, dan seseorang yang dewasa memang cenderung mempunyai umur yang telah matang. Tapi sebenarnya kedewasaan seseorang itu tidak bisa dinilai dari seberapa matang umurnya. Kedewasaan adalah suatu perkembangan pemikiran yang semakin membaik dan matang disaat itulah kedewasaan yang sebenarnya telah kamu rasakan, dan itu tidak mengenal umur yang kamu miliki.
2)      Menjadi dewasa bukanlah sesuatu yang instan
Proses menjadi dewasa bukanlah sesuatu yang bisa kita lalui dengan cepat dan instan. Walaupun kata-kata dewasa itu simple, menjadi dewasa sangat membutuhkan proses yang berat, banyak hal yang harus dilalui demi menjadi dewasa. Menghadapi berbagai masalah dan konflik dalam diri kita sehingga terlatih menjadi semakin dewasa.
3)      Mengetahui betapa sulitnya kehidupan
Saat kita mulai beranjak dewasa, kita baru akan mengerti bahwa kehidupan yang telah kita jalani ini ternyata begitu keras. Selama ini kehidupan kita selalu dilindungi oleh orang tua, namun saat kita dewasa barulah kita memulai suatu kehidupan yang sebenarnya dengan diri kita sendiri dan usaha sendiri.
4)      Mencari jati diri
Untuk menjalani kerasnya dunia kehidupan yang sesungguhnya kita harus punya prinsip yang kita pegang teguh sebagai pedoman kita. Dengan mengetahui siapa diri kita, maka kita bisa bertahan dari kerasnya kehidupan sebenarnya yang akan kita lalui.
5)      Sadar bahwa kita bukan anak kecil lagi
Suatu ketika kita berfikir disaat umur kita yang semakin bertambah, mengapa kita masih bersikap selayaknya anak remaja yang belum berfikir secara matang dan belum memiliki pandangan yang jauh ke depan. Sementara rekan-rekan yang seumuran dengan kita sudah jauh berkembang disaat kita menyadari hal tersebut, maka secara spontan kita berfikir dan terus berusaha untuk menjadi tumbuh dewasa.
6)      Cara kita menyelesaikan masalah hidup (Keep calm and solve problems)
Seiring pemikiran yang terus berkembang, maka setiap asalah yang kita temui, kita selesaikan dengan cara yan berbeda. Kita akhirnya mencari solusi terbaik dan menimbang dari banyak sudut pandang serta berbagai sisi dan dengan hasil yang baik di semua sisinncari solusi terbaik dan menimbang dari banyak sudut pandang serta berbagai sisi dan dengan hasil yang baik di semua sisinya.
Menjadi dewasa itu tidaklah mudah, banyak sekali berbagai rintangan yang harus dihadapi. Janganlah mengeluh dalam menghadapinya, apalagi sampai berputus asa. Lakukanlah yang terbaik untuk dirimu serta hidupmu. Lupakan saja seua kegundahan di hati. Sikapilah semua beban dengan positif.
7)      Menyadari apa itu cinta yang sebenarnya
Menemukan seseorang yang menarik, dan akhirnya jatuh cinta adalah salah satu bagian menuju kedewasaan. Kita tidak hanya menjalin hubungan karena sesuatu yang menyenangkan. Cara kita mencintai pasangan kita juga berubah seiring bertambahnya pemikiran yang matang sesuai kedewasaan kita. Kita tidak hanya lagi memikirkan keegoisan kita saja, cobalah mengakui kesalahan dan cobalah lebih berbesar hati memaafkan kesalahan. Kita juga akan menerima kekurangan-kekurangan pasangan kita, karena kita semakin tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dan kesempurnaan itu bisa diciptakan dengan saling melengkapi, dan pada akhirnya cinta yang sejati itu akan bertahan sampai selamanya dengan didasari pemikiran yang dewasa dari setiap pelakunya.
8)      Menentukan pilihan yang benar
Tahap akhir dari proses pendewasaan diri adalah kita telah bisa menentukan hal yang benar dan salah, kita tidak lagi dengan mudah bisa dipengaruhi berbagai hal yang salah karena hanya terpikir dan melihat dari satu sudut pandang saja, tidak berfikir jauh ke depan. Kita dapat menentukannya dengan tetap menjadi diri kita sendiri dan berpegang teguh pada prinsip yang kita pegang dalam menjalani kehidupan. Semakin dewasa, maka kita bisa membawa diri menjadi personal yang baik dan menjadi seseorang yang benar-benar dewasa karena pemikirannya, bukan karena umur yang terus bertambah.
                `

Kesimpulan


Untuk yang masih belum dewasa belajarlah dewasa, karena sifat kekanak-kanakan, egois, dan tidak pernah menerima nasehat dari orang lain itu sangat merugikan diri sendiri bahkan orang lain. Proses pendewasaan menjadikan diri kita lebih tegar dan kuat dalam menghadapi masalah. Mulailah dari hal yang terkecil untuk jadi pribadi yang dewasa.       

Minggu, 07 Agustus 2016

Perjuanganmu Inspirasiku


Sejarah

Masa balita dan kanak-kanak Soekarno masih tetap kelabu. Ekonomi orag tuanya yang pas-pasan, membuat hidup Soekarno terasa begitu sulit. Sehingga membuat bung Karno tumbuh sebagai anak yang penyakitan. Namun, menurut kepercayaan tradisional, anak sakit-sakitan harus diganti namanya. Karena itu Koesno nama kecilnya diganti menjadi Soekarno. “Su” yang berarti paling baik, Karna diambil dari nama seorang pahlawan terbesar dalam cerita Mahabharata. Jadi, Soekarno berarti pahlawan yang paling baik.

Sejak umur 3 tahun, Koesno dititipkan di rumah kakek dan neneknya di Tulungagung Jawa Timur. Kemampuan kakeknya Raden Hardjodikromo seorang tabib yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit dan suka menolong masyarakat membuatnya disegani masyarakat Tulungagung terlebih seringkali memberi wejangan dan pitutur kepada sesama. Ketika masih kecil, ia layaknya anak-anak seusianya. Tidak ada tanda-tanda yang membuat orang bisa menebak kelak dia akan menjadi orang besar. 1 hal yang menonjol dalam dirinya, Soekarno adalah seorang pemberani sekaligus senang berkelahi. Tak jarang Soekarno pulang dengan wajah babak belur. Tapi dia bangga. Walaupun tidak menguasai ilmu beladiri, dengan modal keberanian dan kenekatannya, Soekarno mampu mengalahkan lawan-lawannya. Keberanian memang langkah awal sebuah kemenangan.

Ketika kelak tumbuh sebagai remaja, dan sudah berpenampilan, kemiskinan  tampaknya tak mempengaruhi Bung Karno dalam bergaya. Kiriman uang saku dari orang tuanya dihematnya sen demi sen. Namun, itu tak berarti dirinya tidak bisa tampil keren. Tampak dari foto-fotonya, sejak muda bung Karno selalu busana apik dan menawan. Tampaknya sejak muda Bung Karno sudah punya bakat sebagai pencipta trend mode di jamannya.

Ayah bung Karno merupakan orang yang mementingkan pendidikan  bagi anak-anaknya. Terbukti dengan dipindahkannya Soekarno dari Eerste Inlandse School yang merupakan tempat bekerja ayahnya, kemudian dipindah ke Europhesche Lageere School (ELS) sekolah dasar yang didirikan bangsa Eropa. Keputusan ayahnya ini dilatarbelakangi adanya ketentuan untuk masuk ke Hoogere Burger School (HBS) sekolah menengah Belanda yang mengharuskan lulusan dari ELS. Masuk ELS pada usia 10 tahun yakni pada tahun 1911 dan menamatkan pendidikan di ELS pada tahun 1916.

Setelah menamatkan pendidikan di ELS Soekarno melanjutkan pendidikannya ke HBS di Surabaya sebagaimana keinginan ayahnya. Soekarno dapat masuk ke HBS tidak serta merta karena tamatan ELS, namun termasuk campur tangan dari H.O.S Tjokroaminoto yang merupakan teman ayah bung Karno. Di Surabaya ini, Soekarno memulai kiprahnya di organisasi. Organisasi pertama yang diikuti Soekarno adalah Tri Koro Dharmo yang merupakan ogaisasi turunan dari Budi Utomo .Kedekatannya dengan Tjokroaminoto yang juga menjadi pemimpin surat kabar harian Oetosan Hindia tidak disia-siakannya. Hal ini terbukti dengan aktifnya bung Karno sebagai penulis di surah kabar harian tersebut. Tahun 1921bung Karno berhasil menamatkan pendidikannya di HBS Surabaya dan melanjutkan pendidikan ke Technische Hoogeschool Bandung yang sekarang dikenal dengan ITB. Soekarno resmi menyandang gelar Insinyur pada tahun 1926.

Secara resmi diketahui, Soekarno mempunyai 9 istri selama hidupnya. Soekarno memang dinilai sebagai Don Juan yang selalu memesona wanita. Berkali-kali diakui oleh Soekarno, dirinya memang seorang pemuja wanita cantik. Mantan Ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko menceritakan Soekarno memang jagoan soal wanita. Kharisma Soekarno ditambah intelektualitasnya yang tinggi, membuat wanita bertekuk lutut. Selain itu, Soekarno juga bersikap sopan dan hangat pada setiap wanita. Tak peduli wanita itu tua/muda. Soekarno tak segan-segan mengambilkan minum sendiri untuk tamu wanitanya. Soekarno juga selalu membantu memegang tangan wanita, jika wanita itu eluar dari mobil. Soekarno menghormati wanita, juga wanita sangat romantis. Dia juga tak sungkan mengumbar pujian pada wanita, sehingga membuat para wanita tersanjung.

Istri Bung Karno

  • Siti Oetari (1921- 1923)
Merupakan anak sulung H.O.S Tjokroaminoto. Ketika menikahi Oetari, umur Soekarno belum genap 20 tahun, sementara Oetari masih berusia 16 tahun. “Pernikahan Soekarno dan Oetari hanya untuk menyenangkan hati H.O.S Tjokroaminoto (waktu itu istri Tjokro baru saja meninggal). Dan terbukti setelah tamat sekolah menengah atas, Soekarno menceraikan Oetari ketika meneruskan sekolah ke THS (sekarang ITB).”kata Agus Irawan, Pegawai Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya.
  • Inggit Ganarsih (1923-1943)
Janda 12 tahun lebih tua dari Soekarno. Inggit menjadi sumber semangat yang menyala dan menemaninya di masa-masa sulit. Tanpa Inggit, Soekano barang kali habis setelah ditahan di penjara Sukamiskin dan diasingkan ke Ende. Pernikahan Soekarno dan Inggit tidak dikaruniai anak, sehingga Soekarno menceraikan Inggit yang tidak mau dimadu.
  • Fatmawati (1943)
Usia Soekarno dan Fatmawati terpaut 22 tahun lebih muda. Namun, kebahagiaannya sebagai pendamping bung Karno harus terkoyak pada tahun ke-12. Karena, belum genap 2 hari ia melahirkan Guruh, Soekarno minta ijin akan menikahi Hartini. Dalam buku “Fatmawati Soekarno: The First Lady” karya Arifin Suryo Nugroho.  Setelah 38 tahun tidak berkomunikasi Fatmawati menemui Inggit yang telah sepuh itu, dan bersimpuh dihadapannya. Seorang ibu adalah lautan maaf. “Hanya ke depan, jangan mencubit orang lain kalau tak ingin dicubit, karena dicubit itu rasanya sakti,” jelas Inggit, istri yang cuma bisa memberi tanpa mau meminta kepada suaminya. Fatmawati meminta maaf karena telah menjalin kasih dan menikah dengan Soekarno. Bagi Fatmawati, kehendaknya menemui mantan ibu angkatnya Inggit, seolah menjadi penyuci diri.
  • Hartini (1952-1970)
Berstatus janda 5 anak.
Kepada Tempo edisi 22 September 1999 lalu, Hartini menepis tudingan public bahwa dirinya telah merebut Bung Karno dari Fatmawati. Untuk bersedia menerima pinangan bung Karno yang bertubi-tubi, dia harus membayarnya dengan amat mahal.
  • Kartini Manoppo (1959-1968)
Bekas pramugari Garuda Indonesia ini penah menjadi model lukisan Basuki Abdullah. Ketika melihat lukisan itu, Soekarno mengagumi sang model, lantas memintanya untuk ikut terbang setiap kali Presiden melawat ke luar negeri.
  • Ratna Sari Dewi (Naoko Noemoto) 1962-1970
Wanita Jepang yang dinikahi Bung Karno saat usia 19 tahun. Gosip beredar bahwa dia adalah seorang geisha. Namun, rumor itu berkali-kali dibantahnya.menjelang redupnya kekuasaan Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia.
  • Haryati (1963-1966)
Haryati adalah mantan penari istana sekaligus staff seretaris Negara bidang kesenian. Karena pekerjaannya itulah, Haryati dekat dengan sang proklamator. Melihat kemolekan Haryati, Soekarno bak Arjuna yang tak henti mengirim rayuan kepada wanita berusia 23 tahun itu. Bahkan, status Haryati yang merupakan kekasih orang lain, tak membuat Soekarno mundur untuk meluapkan rasa cintanya.
  • Yurike Sanger (1964-1968)
Saat itu Yurike  masih berstatus pelajar menjadi salah satu anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika pada acara kenegaraan. Akhirnya,  Bung Karno menemui orang tua Yurike pada 6 Agustus 1964 dan dua anak manusia yang tengah dimabuk cinta itu menikah secara islam di rumah Yurike.berjalannya waktu, kondisi bung Karno pada 1967 yang secara de facto di makzulkan sebagai Presiden , berdampak pada kehidupan pribadi. Didasari rasa cinta yang luar biasa Bung Karno yang menjadi tahanan rumah di Wisma Yoso,menyarankan agar Yurike meminta cerai.
  • Heldy Djafar (1966-1969)
Merupakan istri terakhir Soekarno,  waktu itu usia Bung Karno 65 tahun sedangkan Heldy gadis asal Kutai Kutanegara, Kalimantan Timur itu berusia 18 tahun. Pernikahan keduanya hanya bertahan dua tahun. Waktu itu situasi politik sudah semakin tidak menentu. Komunikasi tidak berjalan lancar setelah Soekarno menjadi tahanan di Wisma Yaso. Heldy sempat mengucap ingin berpisah, tetapi Soekarno bertahan. Soekarno hanya ingin dipisahkan oleh maut.

Dalam perjuangannya mencapai kemerdekaan, Soekarno telah mengalami berbagai rintangan dan hambatan dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Seperti diasingkannya beliau ke berbagai tempat karena memberontak dan mendirikan organisasi-organisasi. Namun, hal tersebut tidak membuat Soekarno menyerah begitu saja. Berbagai usaha dilakukannya untuk mencapai satu tujuan yaitu Indonesia Medeka. Akhirnya, kemerdekaan itu pun dapat diraih Soekarno dan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jln. Pegangsaan Timur 56, dengan pembacaan Proklamasi dan pengibaran bendera Merah Putih yang dijahit Ibu Fatmawati. Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta. 

Kesimpulan

Untuk perjuangannya itu baik, sehingga dapat kita contoh (rasa nasionalismenya yang tak pernah lekang oleh waktu). Tapi kalau untuk pernikahannya sampai 9 kali,  harus dihindari. 

Sumber

1.   Dalam Otobiografi Soekarno, An Autobiography as Told to Cindy Adams (Bobs-Merrill Company Inc.New York 1965)
2.  Indo Corps Circles menguaknya dari berbagai sumber mulai dari Wikipedia, berbagai situs luar negeri dan wartawan merdeka.com (Laurencius Simajuntak, Didi Syafirdi dan Ramadhian Fadillah).